Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

Loro-kraik ne’e

Gambar
Loro-kraik ne’e Bolu Ita Ho laran maus Iha Monok Toka Ba Ita Neon Ninia Kores Múzika Nabilan Kahur Nakukun Ita Neon Villa-verde, 2019

KEKASIH, JANGANLAH BERSUSAH HATI // DOBEN, KETA LARAN SUSAR

Gambar
/1/ Cinta kita masih belia  Ketika dari dinding penjara hitam  Ku minta angin sampaikan pesan untukmu: 'Aku baik-baik saja.  Kekasih, janganlah bersusah hati'. /2/ Hatiku berdebar-debar Melihat kau melangkah datang kepadaku di altar ini Untuk berdiri disampingku "Hari ini telah kita ikrarkan cinta ini di hadapan Tuhan.  Kekasih, janganlah bersusah hati." /3/ Rumah sederhana ini begitu ramai Ada kembaranku Ada pula kembaranmu Buah-buah cinta kita Suka dan duka silih berganti 'Inilah kehidupan. Kekasih, janganlah bersusah hati'. /4/ Sedang duduk aku di beranda Tempat biasa kita duduk berdua Kopi hitam pada dua cangkir Kita berdua suka minum kopi dan berbincang Saat ini, bincang denganmu tak akan lagi Ku minum kopi hitam ini sendirian, menangis Teringat kata-kata terakhirmu: "Biarkan aku pergi. Kekasih, janganlah bersusah hati'. Dili, 9 Februari 2019 __________________________________________________________________________________ [Tetun]

IHA BEE LIHUN IDA // PADA SEBUAH KOLAM

Gambar
IHA BEE LIHUN IDA /1/ Fatuk oan sira nudar metal Haktetuk ho laloran oan kalan nian To'o knaar dadeer; suku dadaun Iha nabilan oioin /2/ Ikan oan sira hasoru malun Oho sorumutuk be halerik Nudar sinal mate nia lao ba mai nafatin la sai domin /3/ Noin nani manan Hafoin halakon kesin Laloran oan sira be metin  To'o iha ninin sira hakmatek nian /4/ Rai kuak sira sai sasin  Rai-inan haraik rahun diak mai ita molok mate  Husi turuk loron sira be haksoit  Molok ida be ita haksoit tama ba  Husi bee lihun ne'e; fuan  (Yogyakarta, 2018) Obra husi: Bruno Pantola _________________________________________________________________________________________ PADA SEBUAH KOLAM /1/ Bebatuan bagaikan logam Dipapat riak-riak malam Sehingga tugas pagi; menyulam Dalam kemilau ragam /2/ Anak-anak ikan berpapasan Membunuh pertemuan sedan Sebagai

PUTRI FIRAUN //FARAUN NIA OAN-FETO

Gambar
[Indonesia] PUTRI FIRAUN Engkaulah putri firaun yang mempesona Berkat melimpah dari dewa-dewimu Sebuah kerajaan besar telah ayahmu bangun 'tuk naungimu Budak laki-laki dan perempuan beratus-atus siap melayanimu Terpujilah hidupmu, Putri Akan iri hati semua wanita kepadamu Kemudian, dari istanamu pula, ayahmu bertitah untuk bunuh semua anak lelaki Ibrani sebab tak rela kuasa mereka kelak lebih besar darinya Tapi engkau malah ingin mengasuh seorang anak lelaki Ibrani yang tengah mengapung menahan hidup diatas sungai Nil  Keindahan apa yang telah kau lihat dari bayi Ibrani itu, Putri? Lagipula Tuhanmupun bukanlah Tuhan orang Ibrani Namun terpujilah belas kasihmu itu Oleh karenamu, bayi itu telah diangkat dari atas air dan menyusu dari ibunya lalu besar dalam asuhanmu Musa, begitu engkau menamainya sebab telah kau angkat dia dari atas air Sungguh, kasihmu tak mengenal ras dan kepercayaan Dan kasih itu adalah Musamu, walau pada akhirnya

Di sudut lain kota ini,

Gambar
Di sudut lain kota ini, ada kamu yang telah berubah menjadi tokoh fiktif Di sudut lain halaman kertas kosong ini, ada pena yang menunggu perintah untuk menulis Di sudut lain hati ini, ada kenangan yang senantiasa mengalir dalam alur dan twist yang rumit Di sudut lain rak itu, mungkin sebuah novel kosong sedang menunggu kisahnya   randomactsstories.blogspot.com VZ Dili, 21 June 2016

Sarapan Pagi

Gambar
Disini ku duduk sendiri diantara meja dan bangku kosong Sambil menahan perut yang kosong Untuk sabar menunggu roti bakar yang nyaris gosong Andai saja fokus si pelayan tak kosong Karena sayuran ditangannya sedang terpotong-potong Lalu masuklah dua bule, pria dan wanita duduk di pojok kosong Mereka berbincang asyik tapi mungkin juga sedang berbohong Kulanjutkan hariku agar nanti tak sekedar bermimpi di siang bolong VZ Selamat pagi belun...

Fátima

Gambar
Foto: sjvianneywc.wordpress.com Sebuah hari lagi di bulan Mei Ketika pagi menyapa musim semi Seperti dilagukan burung pipit Saat mentari menepi, ke peraduan aku pergi bebaskan diri Sayup-sayup untaian doa Rosari mengiang syahdu disetiap sudut Untuk Sang Wanita Pujaan dari Fatima Oh Fatima... Betapa jauh engkau Namun menggema kisahmu Ingin kulihat seberapa dalam indahmu Seperti didendangkan sanjung orang-orang Ketika tiga anak kecil hampirimu dipadang hijau...      VZ, Mei 2015