Postingan

Menampilkan postingan dengan label Indonesian

KELUARGA CEMARA DALAM INGATANKU DAN ALM. ARSWENDO ATMOWILOTO

Gambar
Waktu masih anak-anak di zaman Indonesia tahun 1990an, serial Keluarga Cemara adalah salah satu serial populer yang sering saya tonton di RCTI setiap hari minggu siang di Lospalos. Berlatar belakang keluarga etnis Sunda,    serial ini adalah tentang kisah sehari-hari keluarga Abah beserta istri dan ketiga anak perempuannya (Euis, Cemara dan Agil)  serta liku-liku kehidupan mereka yang sederhana. Pada beberapa episode (yang masih saja saya ingat secara samar) ada tiga adegan yang bagi saya rasanya masih saja menohok nurani sampai sekarang bila dikenang lagi. 1. Kue Ulang Tahun Ketika Ara (Cemara) dan Euis, kakak perempuannya berdagang opak dengan jalan kaki sepanjang jalan kota lalu Ara seketika berhenti di depan sebuah toko kue untuk memandang sebuah kue ulang tahun yang sudah terpajang cantik dibalik etalase kaca toko kue tersebut. Hari itu ulang tahun Ara dan ia berharap bisa merayakan ulang tahun dengan kue itu. Euis yang sudah berjalan duluan menengok ke bela...

FILA UMAN/PULANG

Gambar
Loron hela pedasuk ita ain be hakat La'o tuir dalan oan Ita rasik mak kee "Oinsá meti ohin?" "La barak. La uituan. Natoon." "Oinsá to'os ohin?" "La barak. La uituan. Natoon." Nune'e ita husu no hatan malu.  Hafoin mak ita hamnasa ho ki'i. "Loromatan ohin monu ona, aban mak sei sa'e fali", o dehan. "Ohin mak ita monu ona, aban tenki hadeer fali", ha'u hataan. O hamnasa. Ha'u hamnasa. O nonook. Ha'u nonook. Uma knua simu ita monok Husi ninia didin-lolon piku sira Ita-nia hamulak sira suar sa'e   Hasoru malun ho fitun sira aas bá Timor-Plaza, Febreiru 2019 Pintura 'Ao Regresso', obra husi Bosco Alves Hari tinggal sekeping kaki kita melangkah Ikuti jalan setapak Kita sendiri yang gali "Bagaimana melaut hari ini?" "Tak banyak. Tak sedikit. Cukup." "Bagaimana berkebun hari ini?" "Tak banyak. Tak sedikit. Cukup....

KEKASIH, JANGANLAH BERSUSAH HATI // DOBEN, KETA LARAN SUSAR

Gambar
/1/ Cinta kita masih belia  Ketika dari dinding penjara hitam  Ku minta angin sampaikan pesan untukmu: 'Aku baik-baik saja.  Kekasih, janganlah bersusah hati'. /2/ Hatiku berdebar-debar Melihat kau melangkah datang kepadaku di altar ini Untuk berdiri disampingku "Hari ini telah kita ikrarkan cinta ini di hadapan Tuhan.  Kekasih, janganlah bersusah hati." /3/ Rumah sederhana ini begitu ramai Ada kembaranku Ada pula kembaranmu Buah-buah cinta kita Suka dan duka silih berganti 'Inilah kehidupan. Kekasih, janganlah bersusah hati'. /4/ Sedang duduk aku di beranda Tempat biasa kita duduk berdua Kopi hitam pada dua cangkir Kita berdua suka minum kopi dan berbincang Saat ini, bincang denganmu tak akan lagi Ku minum kopi hitam ini sendirian, menangis Teringat kata-kata terakhirmu: "Biarkan aku pergi. Kekasih, janganlah bersusah hati'. Dili, 9 Februari 2019 __________________________________________________________________________________ [Tetun]...

IHA BEE LIHUN IDA // PADA SEBUAH KOLAM

Gambar
IHA BEE LIHUN IDA /1/ Fatuk oan sira nudar metal Haktetuk ho laloran oan kalan nian To'o knaar dadeer; suku dadaun Iha nabilan oioin /2/ Ikan oan sira hasoru malun Oho sorumutuk be halerik Nudar sinal mate nia lao ba mai nafatin la sai domin /3/ Noin nani manan Hafoin halakon kesin Laloran oan sira be metin  To'o iha ninin sira hakmatek nian /4/ Rai kuak sira sai sasin  Rai-inan haraik rahun diak mai ita molok mate  Husi turuk loron sira be haksoit  Molok ida be ita haksoit tama ba  Husi bee lihun ne'e; fuan  (Yogyakarta, 2018) Obra husi: Bruno Pantola _________________________________________________________________________________________ PADA SEBUAH KOLAM /1/ Bebatuan bagaikan logam Dipapat riak-riak malam Sehingga tugas pagi; menyulam Dalam kemilau ragam /2/ Anak-anak ikan berpapasan Membunuh pertemuan ...

PUTRI FIRAUN //FARAUN NIA OAN-FETO

Gambar
[Indonesia] PUTRI FIRAUN Engkaulah putri firaun yang mempesona Berkat melimpah dari dewa-dewimu Sebuah kerajaan besar telah ayahmu bangun 'tuk naungimu Budak laki-laki dan perempuan beratus-atus siap melayanimu Terpujilah hidupmu, Putri Akan iri hati semua wanita kepadamu Kemudian, dari istanamu pula, ayahmu bertitah untuk bunuh semua anak lelaki Ibrani sebab tak rela kuasa mereka kelak lebih besar darinya Tapi engkau malah ingin mengasuh seorang anak lelaki Ibrani yang tengah mengapung menahan hidup diatas sungai Nil  Keindahan apa yang telah kau lihat dari bayi Ibrani itu, Putri? Lagipula Tuhanmupun bukanlah Tuhan orang Ibrani Namun terpujilah belas kasihmu itu Oleh karenamu, bayi itu telah diangkat dari atas air dan menyusu dari ibunya lalu besar dalam asuhanmu Musa, begitu engkau menamainya sebab telah kau angkat dia dari atas air Sungguh, kasihmu tak mengenal ras dan kepercayaan Dan kasih itu adalah Musamu, walau pada akhirnya...

IBU DAN ANAKNYA YANG MERANTAU

Gambar
www.pinterest.com Sudah 5 tahun mereka berpisah. Ibunya tinggal sendiri dirumah tembok kokoh abu-abu bertingkat dua yang dibangun dari hasil keringa t anaknya yang sedang merantau. Anaknya tinggal disebuah kamar flat bersama teman-teman sesama anak rantau di tengah kota Jam Dinding Besar itu. Tiap malam, ia banting tulang bekerja sebagai buruh pabrik demi segenggam poundsteling untuknya dan keluarganya diujung timur dunia. Ketika malam tiba, ia pandangi langit malam dari jendela kaca itu sambil melukis wajah wanita tua pujaannya dengan doa.  Sementara dirumah tembok abu-abu itu, tiap malam ibunya masih setia menyisihkan jatah makan malam di piring kesayangan anaknya. Bila adik-adiknya bertanya 'kenapa nasi sepiring itu harus selalu dihidangkan mah? Kakak tidak disini lagi kan?'  Ibunya menjawab 'Nak ini untuk kakak. Semoga diperantauan sana ia juga sedang makan malam seperti kita.' Selesai makan malam, satu-persatu anak-anaknya mulai terlelap dikamar mer...

Gerak Jalan 17 Agustusan Terakhir di Lospalos

Gambar
Lospalos, 17 Agustus 1998 Pada pukul tujuh pagi itu, aku sudah   siap dengan seragam   merah putih dan sepatu hitam kaos kaki putih yang rapi. Rambut hitamku yang ikal sudah disisir rapi oleh mama dan dioles minyak Rita sehingga makin mengkilap. Rambutku dikepang tunggal   dan diikat karet gelang diujungnya sambil menunggu untuk diikat lagi dengan pita warna merah putih dari bahan satin yang mengkilap itu. Mamaku sibuk mencari pita tersebut setelah lupa dimana terakhir kali ia meletakkannya semalam. Ah, kalau bukan karena pita itu, harusnya aku sudah di tengah jalan saat ini. Setelah beberapa menit menunggu,   akhirnya ibuku menemukan pita tersebut dan segera mengikatkannya di ujung kepanganku   dengan simpul pita merah putihnya yang menjuntai dirambutku yang hitam legam.  Didepan cermin, aku merasa seperti menjadi gadis tercantik sedunia hari itu, tapi dari belakang   ujung kepangan rambutku seperti ekor ikan mas Koki   yang menjuntai ke...

Review novel Polaroid

Gambar
www.goodreads.com Polaroid menjadi novel Malaysia pertama yang saya baca setelah mendapatkannya sebagai hadiah dari seorang teman yang juga berasal dari Malaysia Ridhwan Saidi. Awalnya saya sempat ragu tidak bisa membaca novel ini karena bahasa Melayunya. Namun berbekal bahasa Indonesia yang masih saya mengerti dan sedikit kosakata Melayu yang saya ingat dari kartun Upin-Ipin akhirnya setelah menelusuri tiap halaman, saya berhasil membaca dan memahami isi novel ini sampai selesai dengan baik. Meskipun demikian,   tetap saja masih ada sebagian kosakata Melayu yang memang   kurang saya pahami dalam buku ini, mungkin karena baru pertama kali membaca karya sastra Melayu dan saya juga bukan orang Malaysia heheheh. Tampilan fisik buku ini cukup menarik, salut buat Moka Mocha Ink. Buku ini simple namun tetap cantik buat saya Jenis kertasnya pun enak disentuh. Sampul   buku ini cukup literal menggambarkan judul novelnya yakni tentang foto Polaroid yang simple, ...