Postingan

Menampilkan postingan dengan label Indonesian

Review buku Aksara Amananunna

Gambar
www.goodreads.com Kumpulan cerpen karya Rio Johan ini bagi saya benar-benar berbeda untuk sastra Indonesia karya masa kini. Ketika kebanyakan karya sastra Indonesia sedang ramai dengan tema-tema romantisme, realisme atau surealisme yang mengulas isu agama, politik, feminisme dan masalah sosial lainnya secara umum, karya Rio Johan malah muncul dengan   tema fantasi nan futuristik. Diksi yang yang disajikan juga beragam dan inilah yang menjadi poin keunikan dari karya Rio Johan.  12 cerpen dalam Aksara Amannuna ini ditulis dengan masa, konteks dan kisah yang   berbeda, namun setiap kisah tetap dapat mencerminkan situasi dan konflik dalam masyarakat secara satir nan surealis, erotis dan paradoxical   dalam karakter tokoh-tokohnya dan konflik yang mereka alami. Untuk tampilan fisik, saya suka sekali sampul buku ini dan jenis kertasnya. Keunikan dari tema dari buku ini memang cukup menarik untuk dibaca. Kendati demikian dalam beberapa cerpen malah akan muncul beberapa persa

Dia Seorang Putra Altar

Gambar
Pada suatu ketika, dalam barisan tunggal komuni, kulihat sepasang mata sipit indah itu menatapku dari altar dengan senyum tipis dari wajah lugunya yang seolah berkata 'mari makin mendekatlah'.  Ia berdiri disamping imam menyodorkan pinggan emas untuk setiap mulut yang menerima hosti suci. Dan aku gemetar dalam setiap langkah majuku kepadanya dan sang imam. Tidak pernah kudapati tatapan seperti itu darinya. Masihkah aku pantas maju atau haruskah aku keluar dari barisan?  Aku semakin kedepan dan dia masih menatapku. Terang kerah kuning melingkar pada jubah putra altar itu makin menyinari wajahnya. Selangkah demi selangkah aku maju, dengan jantung yang seolah siap meledak bagai bom waktu. Sampai tiba giliranku berdiri didepan tatapannya, waktu seolah berhenti seketika. Kupejam mataku dan hosti putih kecil itu masuk ke mulutku.  Aku segera bergeser dan berbalik ketempat dudukku. Komuniku mungkin telah tercemar dalam missa ini.  Sejak itu, tiap kali aku ikut mis

Sarapan Pagi

Gambar
Disini ku duduk sendiri diantara meja dan bangku kosong Sambil menahan perut yang kosong Untuk sabar menunggu roti bakar yang nyaris gosong Andai saja fokus si pelayan tak kosong Karena sayuran ditangannya sedang terpotong-potong Lalu masuklah dua bule, pria dan wanita duduk di pojok kosong Mereka berbincang asyik tapi mungkin juga sedang berbohong Kulanjutkan hariku agar nanti tak sekedar bermimpi di siang bolong VZ Selamat pagi belun...

Tiada Guna

Tiada guna kau ceritakan terus dengan berapi-api kepada semua orang tentang kejelekan dan tabiat buruk orang lain itu untuk membuat kagum pendengar-pendengarmu Memang terdengar menakjubkan mungkin cerita tentang kejelekan itu Tapi toh suatu hari engkaupun takkan luput dari kesalahan Wahai kawan, manusia itu tidak ada yang sempurna  VZ 

Siapa?

Gambar
Siapa yang pantas dan tidak pantas? Siapa yang harus dan tidak harus? Siapa yang boleh dan tidak boleh? Siapa yang benar dan tidak benar? Siapa yang ingin dan tidak ingin? Untuk siapa, kepada siapa dan siapa lagi?  VZ

Fátima

Gambar
Foto: sjvianneywc.wordpress.com Sebuah hari lagi di bulan Mei Ketika pagi menyapa musim semi Seperti dilagukan burung pipit Saat mentari menepi, ke peraduan aku pergi bebaskan diri Sayup-sayup untaian doa Rosari mengiang syahdu disetiap sudut Untuk Sang Wanita Pujaan dari Fatima Oh Fatima... Betapa jauh engkau Namun menggema kisahmu Ingin kulihat seberapa dalam indahmu Seperti didendangkan sanjung orang-orang Ketika tiga anak kecil hampirimu dipadang hijau...      VZ, Mei 2015 

Kumpulan Aforisma Sang Pujangga Libanon

Gambar
Keindahan adalah sesuatu yang Menarik jiwamu. Keindahan adalah cinta yang tidak memberi namun menerima...  (Kahlil Gibran, Mutiara Kehidupan )

YES ATAU NO?

Gambar
S udah sebulan Eufemia alias Femmy menjadi mahasiswa di fakultas Manajemen di unversitas negeri di Dili. Setelah pindah dari  distrik [i] ke ibu kota Dili, ba ginya segala sesuatu di kota terasa baru . Mulai dari cara berpakaian, berbicara sam pai b ertingkah laku, orang-orang terlihat berbeda dan sangat berani dibanding dirinya yang pemalu dan belum pandai bergaul.  Sejak masuk kampus, Femmy sudah memiliki beberapa teman meskipun belum terbiasa berteman dengan semua orang. Namun terkadang, dia merasa aneh dengan orang lain maupun dirinya sendiri,  karena kata orang dia tidak ‘ gaul ’ sebab  jarang dia bergaul namun lebih banyak menghabiskan   waktu di perpustakaan.    Pagi itu, selasai mata-kuliah jam pertama, Femmy memutuskan untuk pergi ke perpustakaan mencari referensi untuk tugas sekolah. Dalam perjalanan, ia melihat Belina memanggilnya untuk berhenti.   “Femmy… Tunggu dulu! Aku mau menyampaikan sesuatu.” Kata Belina. “Ada apa Belina? Katakan saja,”