Postingan

Menampilkan postingan dengan label obra-mundial

KELUARGA CEMARA DALAM INGATANKU DAN ALM. ARSWENDO ATMOWILOTO

Gambar
Waktu masih anak-anak di zaman Indonesia tahun 1990an, serial Keluarga Cemara adalah salah satu serial populer yang sering saya tonton di RCTI setiap hari minggu siang di Lospalos. Berlatar belakang keluarga etnis Sunda,    serial ini adalah tentang kisah sehari-hari keluarga Abah beserta istri dan ketiga anak perempuannya (Euis, Cemara dan Agil)  serta liku-liku kehidupan mereka yang sederhana. Pada beberapa episode (yang masih saja saya ingat secara samar) ada tiga adegan yang bagi saya rasanya masih saja menohok nurani sampai sekarang bila dikenang lagi. 1. Kue Ulang Tahun Ketika Ara (Cemara) dan Euis, kakak perempuannya berdagang opak dengan jalan kaki sepanjang jalan kota lalu Ara seketika berhenti di depan sebuah toko kue untuk memandang sebuah kue ulang tahun yang sudah terpajang cantik dibalik etalase kaca toko kue tersebut. Hari itu ulang tahun Ara dan ia berharap bisa merayakan ulang tahun dengan kue itu. Euis yang sudah berjalan duluan menengok ke belakang mencari A

HA’U TAU HA’U NIA KBIIT IHA HA’U LIMAN

Gambar
Ha’u tau ha’u nia kbiit iha ha’u Liman- No la’o hasoru mundu Kbiit ne’e- la boot liu hanesan David nian Maibe ha’u-  brani liu dala rua Ha’u tuda ha’u nia fatuk musan - maibe ha’u-an rasik mak monu-tuun mesa-mesak Karik Gólias- mak boot liu- eh ha’u an rasik- mak kiik liu? Tradusaun livre husi Poema Inglés ‘I Took My Power in My Hand’ husi Emily Dickinson (1830-86)

Novella Illusion husi Sunil Doiphode

Gambar
‘Think of the devil and the devil is there’ Novella fiksaun husi eskritor India ida ne’e lori tema disturbu psikolojiku ho genre drama. Novella ne'e konta konaba Vijay, estudante enjinaria matenek ida nomos oan mane mesak nebe tenki leba responsabilidade tomak atu hadia nia familia nia ekonomia nomos tenki buka atu hamorin fali familia nia naran tan nia bin sai bulak tamba depresaun todan wainhira lakon iha entrevista serbisu no sira lakonsege lori nia ba tratamentu tan laiha osan. Vijay nia aman lanuteen tan hanoin la to'o, inan be iliteradu no la manan osan boot no sira moris kiak. Vijay hakas an serbisu nomos eskola too universidade. Vijay halo kolega ho Priya waihira tama hamutuk iha universidade. Priya gosta Vijay desde sira eskola hamutuk no sempre admira nia matenek no karater pribadu be nakonu ho jeitu filozofiku. Priya buka nafatin atu aproxima Vijay hafoin sira remata eskola maibe Vijay haree nia nudar kolega diak deit.    Ikus mai, Vijay hetan d

Review novel Polaroid

Gambar
www.goodreads.com Polaroid menjadi novel Malaysia pertama yang saya baca setelah mendapatkannya sebagai hadiah dari seorang teman yang juga berasal dari Malaysia Ridhwan Saidi. Awalnya saya sempat ragu tidak bisa membaca novel ini karena bahasa Melayunya. Namun berbekal bahasa Indonesia yang masih saya mengerti dan sedikit kosakata Melayu yang saya ingat dari kartun Upin-Ipin akhirnya setelah menelusuri tiap halaman, saya berhasil membaca dan memahami isi novel ini sampai selesai dengan baik. Meskipun demikian,   tetap saja masih ada sebagian kosakata Melayu yang memang   kurang saya pahami dalam buku ini, mungkin karena baru pertama kali membaca karya sastra Melayu dan saya juga bukan orang Malaysia heheheh. Tampilan fisik buku ini cukup menarik, salut buat Moka Mocha Ink. Buku ini simple namun tetap cantik buat saya Jenis kertasnya pun enak disentuh. Sampul   buku ini cukup literal menggambarkan judul novelnya yakni tentang foto Polaroid yang simple,   praktis namun me

Review buku Aksara Amananunna

Gambar
www.goodreads.com Kumpulan cerpen karya Rio Johan ini bagi saya benar-benar berbeda untuk sastra Indonesia karya masa kini. Ketika kebanyakan karya sastra Indonesia sedang ramai dengan tema-tema romantisme, realisme atau surealisme yang mengulas isu agama, politik, feminisme dan masalah sosial lainnya secara umum, karya Rio Johan malah muncul dengan   tema fantasi nan futuristik. Diksi yang yang disajikan juga beragam dan inilah yang menjadi poin keunikan dari karya Rio Johan.  12 cerpen dalam Aksara Amannuna ini ditulis dengan masa, konteks dan kisah yang   berbeda, namun setiap kisah tetap dapat mencerminkan situasi dan konflik dalam masyarakat secara satir nan surealis, erotis dan paradoxical   dalam karakter tokoh-tokohnya dan konflik yang mereka alami. Untuk tampilan fisik, saya suka sekali sampul buku ini dan jenis kertasnya. Keunikan dari tema dari buku ini memang cukup menarik untuk dibaca. Kendati demikian dalam beberapa cerpen malah akan muncul beberapa persa